Apresiasi Pemkot Bandung Untuk Komunitas Pengelolaan Sampah Mandiri (KPSM)
PILARGLOBALNEWS,-- Komunitas Pengelolaan Sampah Mandiri (KPSM) Kota Bandung menggelar pelatihan life skill mengelola sampah warga Kota Bandung dan pembagian sembako bertempat di Masjid Baiturrahman & Taman Panda, Jln. Sukamulya Kel. Sukagalih Kec. Sukajadi Bandung, Kamis 27 Maret 2025.
Ketua KPSM Kota Bandung, Moch.Yayan, S,Sy. mengatakan para peserta yang mengikuti pelatihan ini diberikan pembelajaran dan praktik langsung dengan beberapa sumber yang berkompeten di bidangnya masing-masing. Ada pun pelatihan life skill tersebut dilatih yakni, pemilahan sampah, eco enzim, magotisasi, dan lainnya,” ungkap Yayan.
Turut hadir dalam Acara tersebut Wakil Wali Kota Bandung, H. Erwin, SE, M.Pd., Camat Sukajadi, Drs Inci Dermaga Mustawan A, M.A.P beserta Sekcam dan Jajarannya, Ibu Lurah, Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, Ketua DKM Baiturrahman beserta Jajarannya, Ketua Tim Sabar (Sampah Berkah) Dedy Dharmawan, Para Tokoh Penggiat Lingkungan, Tokoh Masyarakat serta Tamu Undangan dan Peserta Pelatihan Pelatihan Life Skill Mengelola Sampah yang baik.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, memberikan apresiasi tinggi terhadap program yang dijalankan oleh Komunitas Pengelolaan Sampah Mandiri (KPSM).
Dalam sambutannya, Erwin mengatakan, program ini sangat penting dalam mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Ia juga menyoroti relevansi kegiatan ini dengan nilai-nilai keagamaan, mengutip prinsip annadhafatu minal iman (kebersihan adalah bagian dari iman) serta semangat gotong royong dalam Islam.
"Saya sangat mengapresiasi program ini karena sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Kebersihan adalah bagian dari iman, dan saya yakin mereka yang hadir di sini adalah orang-orang yang dirindukan surga karena telah berkontribusi dalam menjaga lingkungan dan membantu sesama," ujar Erwin.
Selain itu, ia juga mengapresiasi upaya KPSM dalam mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah, termasuk melalui inovasi seperti eco-enzyme.
Produk hasil fermentasi sampah organik ini dapat digunakan sebagai pembersih alami, disinfektan, hingga obat untuk berbagai keperluan kesehatan.
Dalam kesempatan tersebut, Erwin berharap, program ini terus berkembang dan semakin luas cakupannya. Ia menargetkan agar pada tahun 2025, terdapat 700 Kampung Bebas Sampah (KBS) di Kota Bandung.
"Saya berharap program ini bisa semakin luas dan berdampak. Target kita di 2025 adalah memiliki 700 Kampung Bebas Sampah di Kota Bandung. Ini hanya bisa terwujud jika semua elemen masyarakat turut berperan aktif," tuturnya.
Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat untuk lebih disiplin dalam memilah sampah, terutama selama bulan Ramadan.
Beberapa Tempat Pembuangan Sementara (TPS) akan ditutup sementara, sehingga kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah sangat dibutuhkan.
"Selama bulan puasa ini, saya minta kita semua lebih aktif memilah sampah. Pada malam takbiran nanti, saya juga menghimbau agar tidak ada aktivitas perdagangan hingga tengah malam agar sampah bisa segera dieksekusi," jelasnya..
Masjid Baiturrahman sebagai tuan rumah kegiatan ini juga mendapat apresiasi khusus. Masjid ini termasuk dalam 15 masjid yang mendapatkan predikat Kawasan Bebas Sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung.
Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung program pemerintah dalam pengelolaan sampah. Mereka juga menegaskan, masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan masyarakat.
Dengan adanya sinergi antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat, diharapkan permasalahan sampah di Kota Bandung bisa segera terselesaikan.
Tidak ada komentar