Disdukcapil Kota Bandung Goes to Campus Yang Perdana Di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
PILARGLOBALNEWS,--Saya sudah mengunjungi Disdukcapil Kota Bandung, luar biasa. Mudah-mudahan apa yang dilaksanakan Disdukcapil Kota Bandung bisa dilaksanakan di kota-kota lainnya. Hal itu disampaikan Teguh Setyabudi selaku Dirjen Dukcapil Republik Indonesia.
Dikatakanya ,peran Disdukcapil akan semakin penting ke
depannya. Sebab Disdukcapil merupakan backbone atau tulang punggung layanan
publik.
"Data-data untuk kebijakan pemerintah juga berangkat
dari Disdukcapil. Bisa dikatakan Disdukcapil merupakan backbone dari kebutuhan
dalam mengakses layanan publik," jelasnya.
Ia menambahkan, saat ini IKD memang masih baru bisa diakses
di Android. Sedangkan untuk iOS sedang dilakukan pembahasan.
"Rencananya Mei atau pascalebaran, iOS sudah bisa
digunakan untuk akses IKD, Menurutnya, IKD bisa menjadi salah satu solusi atas
permasalahan kelangkaan blangko Dukcapil.
"Dengan IKD akan ada efisiensi kebutuhan blangko.
Karena akan semakin banyak kebutuhan untuk membuat KTP ke depannya,"
imbuhnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengadakan Dukcapil Goes to
Campus secara perdana di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Rabu 29 Maret
2023. Dalam kegiatan ini, ditargetkan 10.000 mahasiswa memiliki Identitas
Kependudukan Digital (IKD).
Sedangkan Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menyampaikan, hal
ini merupakan ikhtiar Pemkot Bandung dalam memberikan hak administrasi
kependudukan kepada masyarakat.
"Kota Bandung memiliki 18.000 ASN, hampir 100 persen
sudah memiliki IKD. Setelah itu kami baru menerapkan kepada masyarakat
umum," ujar Yana.
Untuk mempercepat program tersebut, Pemkot Bandung pun
menggait seluruh perguruan tinggi negeri (PTN).
"Dengan bantuan seluruh PTN di Bandung yang diawali di
UPI, semoga bisa mempercepat pemberian penerapan IKD di masyarakat Kota
Bandung," ucapnya.
Selain itu, Yana berharap, pemerintah pusat juga bisa turut
menyosialisasikan IKD kepada fasilitas layanan publik lainnya.
"Karena masih ada juga beberapa fasilitas layanan
publik yang belum bisa menerima IKD. Jadi, kami mohon bantuan sosialisasinya
juga, sehingga pelayanan akan semakin baik ke depannya," ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, Pemkot Bandung memperoleh piagam
penghargaan apresiasi dari Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil)
atas peran dan dukungannya dalam penyelenggaraan administrasi kependudukan dan
pencatatan sipil.
Sementara itu, Rektor UPI, Prof. Dr. M. Solehuddin
menuturkan, kegiatan ini akan diselenggarakan di 15 titik sekitar kampus UPI
selama tiga hari. Target sasarannya yakni dosen, karyawan, dan mahasiswa.
"UPI memiliki 1.500 dosen, 1.500 karyawan, dan lebih
dari 45.000 mahasiswa. Target kita semoga bisa memfasilitasi 10.000 mahasiswa
membuat IKD," tutur Solehuddin.
Untuk memantau berlangsungnya kegiatan tersebut, ia akan
berkeliling meninjau langsung ke setiap fakultas.
"Saya akan mengunjungi tiap fakultas untuk memastikan
kegiatan ini bisa berjalan dengan maksimal," katanya.
Salah satu mahasiswa yang telah membuat IKD, Voni Fitria
dari Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) angkatan tahun 2020.
Voni mengaku dengan adanya aplikasi untuk membuat IKD bisa lebih menghemat
waktu dan efektif.
"Biasanya bisa diproses mandiri. Paling ke Disdukcapil
hanya untuk urusan lain finalnya. Jadi lebih menghemat waktu dan efektif,"
ungkap Voni.
Menurutnya, aplikasi pembuatan IKD relatif lancar dan
arahannya pun jelas. Namun, setelah selesai membuat akun ada sedikit hambatan.
"Setelah selesai membuat akun agak ngelag, sedikit
loading. Mungkin bisa lebih dipercepat lagi supaya lebih sat set,"
harapnya.
Tidak ada komentar