JPO Asia Afrika Di Sidak Komisi C DPRD Kota Bandung
PILARGLOBALNEWS,-- Infrastruktur Kota yang sudah tidak bermanfaat dan cenderung tidak mendukung Kota Bandung yang ramah terhadap wisatawan harus direvitalisasi dengan elemen kota yang jauh lebih efektif dan bernilai lebih untuk menghidupkan kembali Kota Bandung dengan julukan Parijs Van Java. Hal tersebut dikatakan Anggota Komisi C Folmer Siswanto M. Silalahi dari fraksi PDIP Kota Bandung ketika melaksanakan kegiatan inspeksi mendadak (sidak) pada kegiatan pembersihan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Asia Afrika Senin (3/1/2022).
Lebih lanjut Folmer mengatakan kami akan merekomendasikan bangunan ini agar bisa dibongkar. Kita kembalikan lagi fungsi kawasan alun-alun ini menjadi fungsi cagar budaya yang bertujuan sebagai pusat pelesatrian bangunan-bangunan ikonik yang bisa menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Itu jauh lebih penting daripada fungsi JPO yang sudah tidak digunakan lagi bahkan cenderung menjadi ruang bagi pelaku kriminalitas yang sangat disayangkan,” kata Folmer.
Sedangkan, Ketua Komisi C, Yudi Cahyadi, SP. mengatakan bahwa tinjauan lapangan kali ini didasari oleh laporan dari masyarakat dan juga bentuk pengawasan DPRD Kota Bandung terkait aktvitas pembangunan di Kota Bandung.
“Pada tinjauan kali ini, kami menemukan beberapa hal yang perlu dikonfirmasi ulang terkait fungsi dari JPO ini dan legalitas aset bangunan itu sendiri. JPO ini sudah tidak berfungsi dengan baik. Di dalam ditemukan banyak sekali sampah, botol minuman keras, serta coretan-coretan dinding yang tidak pantas dengan aktivitas didalamnya yang ditenggarai menjurus pada aktivitas kriminal. Selain itu, status bangunan ini juga perlu konfimasi kembali mengapa JPO ini terbengkalai begitu saja,” kata Yudi memaparkan.
Sama halnya dengan Ketua Komisi C, Anggota Komisi C Ferry Cahyadi Rismafury juga menekankan bahwa pengamanan bangunan harus lebih diperhatikan kembali agar tidak disalahgunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.
“Melihat situasi di dalam, kami sangat miris ya. Hal tersebut terjadi karena tidak adanya pengamanan yang serius dari pengelola JPO ini. Kami meminta agar setelah pembersihan bangunan ini selesai, harus juga dipelihara kebersihannya. Semua akses masuk harus digembok agar bangunan ini tidak dijadikan ruang bagi oknum untuk melakukan tindakan kriminalitas,” ujar Ferry. (asepred)
Tidak ada komentar