Baca Juga

Header Ads

  • Breaking News

    Inspirasi Dunia Pendidikan Pasca Pandemi


    PILARGLOBALNEWS,-- Diawal tahun 2022 pembelajaran tatap muka (PTM) mulai dilaksanakan 100 persen. Tapi dua tahun pandemi bukan waktu yang sebentar. Kondisi ini sangat berdampak pada segala sektor, terutama psikologi dan mental anak menyikapi penting tidaknya sekolah. 

    Selama pandemi, orientasi anak berubah; dari menimba ilmu jadi mengais rezeki. Sehingga dilaksanakannya PTM kembali, hanya sedikit yang menganggapnya kabar bahagia. 

    Tentu menghadapi anak memilih kerja dan sekolah bukan masalah sepele, apalagi keadaan saat ini darurat ekonomi rumah tangga. 

    Seperti kata pepatah, sekalipun apinya padam, masih ada bara yang menyala. Begitu pun dengan inisiatif Jaringan Pergerakan Relawan Indonesia (JAPRI) dan siswa/siswi yayasan Al-Irsyad, Ciparay Kabupaten Bandung, yang meluncurkan kegiatan kolaborasi. 

    "Ulin Bari Diajar' (UJAR) adalah inisiatif dari kegiatan kolaborasi tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembalikan gairah anak bersekolah," jelas Putri Tahta Fadilah, sebagai inisiator sekaligus Ketua JAPRI, di Desa Manggung Harja, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, 16/1/22.


    Keseharian di UJAR, selama fase belajar daring, banyak pelajar tertinggal. Untuk menghadapi hal itu, UJAR pun mengadakan kelas 'time travel'. Seperti namanya, UJAR mengajak kita melintasi waktu. Dalam kelas itu anak-anak mengulang pelajaran sekolah yang dikemas melalui permainan. Dengan menciptakan suasana yang menyenangkan, maka proses dan hasil dari pembelajaran akan lebih efektif.

    "Kegiatan ini dilaksanakan dengan harapan dapat melatih jiwa sosial siswa dan kerjasama tim. Dengan menstimulus anak-anak melakukan permainan edukasi UJAR, 3H (Head, Heart & Hand) anak-anak akan terasah secara bersamaan," Tutur Putri.

    "Kenapa UJAR? Selama PJJ anak juga tertekan. Bukan hanya merasa tidak tertarik lagi dengan pemenuhan gizi intelektual, gak sedikit yang melupakan adab interaksi sosialnya di masyarakat. Tentu, semangat belajar dan sekolah pun redup," tambah Putri. 


    Di lain pihak, guru-guru di yayasan turut senang atas agenda UJAR yang digagas oleh JAPRI ini.
    Karena dapat menstimulus aspek kognitif, afektif dan psikomotor siswa dalam satu rangkaian kegiatan.

    “Kami sangat merespon positif kegiatan ini, selain anak-anak merasa senang, mereka juga terlihat begitu antusias mengikuti kegiatan. Mudah-mudahan menjadi semangat baik yang bisa ditularkan kepada anak-anak lain.” Ucap Abdul Rohman, Ketua Yayasan Al-Irsyad.

    Siswa pun merasakan hal yang sama. Bahkan sebagian mereka menganggapnya bukan sekolah; saking asyiknya bermain dan mengingat nama-nama pahlawan nasional.(rediwanrohman)

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    pilar

    Post Bottom Ad

    ad728