Baca Juga

Header Ads

  • Breaking News

    Jatigede Akan Dijadikan Tempat Wisata Jawa Barat


    PILARGLOBALNEWS,--Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berencana membangun masjid dan menara kujang di Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Pembangunan dilakukan dalam rangka menghidupkan perekonomian daerah. Selain itu, pembangunan ini dilakukan sebagai kompensasi warga yang harus pindah ke tempat lain dan rumahnya termasuk dalam genangan waduk.
    "Pariwisata Jatigede adalah 'kompensasi' untuk warga Sumedang yang harus pindah akibat pembangunan infrastruktur (waduk) Jatigede," ujar Ridwan Kamil, dalam keterangan tertulis, Senin (24/05/2021).

    Konsep wisata di Jatigede akan menggabungkan aspek religi melalui masjid, budaya melalui menara kujang, serta sentuhan teknologi informasi melalui kehadiran museum Jatigede.
    Nanti akan hadir ribuan lowongan kerja di KEK pariwisata, jika disetujui (pemerintah pusat)," sebut Ridwan Kamil.
    Saat ini, proyek senilai Rp 100 miliar dari bantuan keuangan Pemda Provinsi Jabar ini sedang memasuki tahap lelang dan akan mulai dibangun Juni 2021. Selain memberikan ide, Ridwan Kamil juga mendesain menara kujang dan masjid tersebut.

    Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Herman Suryatman mengungkap ide pembangunan masjid dan menara kujang merupakan rencana lama yang muncul sebelum pandemi COVID-19. Dalam diskusi antara Ridwan Kamil dan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir kala itu, sama sekali tidak ada bayangan bahwa pandemi akan muncul Maret 2020.

    "Sebelumnya tidak ada bayangan (pandemi). Tapi the show must go on," ujar Herman.

    Menurutnya, proyek Waduk Jatigede sudah berjalan selama sepuluh tahun. Rencana pembuatannya sudah ada sejak 1963. Pasalnya, ganti rugi lahan memakan energi besar masyarakat sehingga terdapat dampak sosial seperti kehilangan tempat tinggal dan mata pencarian.

    Kini setelah waduk itu jadi, warga 52 desa di lima kecamatan yang menjadi lokasi waduk tidak mendapatkan manfaat apa- apa.

    "Masyarakat sekitar Jatigede layak mendapatkan ini sebagai ganti atas pengorbanan mereka," jelas Herman.

    Waduk Jatigede sungguh ironis karena hal yang didapatkan seperti pengairan, pengendali banjir, dan listrik justru dinikmati warga di luar Sumedang seperti Majalengka, Indramayu, Cirebon. Sementara saat ini warga sekitar Jatigede masih terkategori daerah tertinggal.
    Sumedang sendiri tidak dapat apa- apa. Air baku tidak ada, keramba jaring terapung tidak boleh. Jatigede itu kantong kemiskinan, tugas kami menyejahterakan rakyat. Kami perlu terobosan dan diferensiasi, satu- satunya solusi menanggulangi kemiskinan (di Jatigede) itu pariwisata," katanya.

    Herman memahami terdapat suara berbeda dari masyarakat yang menganggap tidak sensitif dengan keadaan saat ini. Namun, ia meminta masyarakat memahaminya dengan lebih komprehensif dan rasional.

    Menurutnya, pandemi COVID-19 memang menjadi masalah utama saat ini tapi bukan berarti pembangunan infrastruktur pariwisata berhenti. Pembangunan masjid dan tugu kujang merupakan harapan warga Sumedang setelah pandemi.

    "Pasca pandemi nanti akan ada booming pariwisata. Karena masyarakat seperti 'kuda leupas tina gedogan' kita harus siap," pungkas Herman.(wawandarmawan) 

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    pilar

    Post Bottom Ad

    ad728