Baca Juga

Header Ads

  • Breaking News

    Boeing 737 MAX 8

    PILARGLOBALNEWS,-- Lion Air Group merupakan salah satu klien terbesar Boeing, mengeluarkan 22 miliar dolar AS pada tahun 2011 untuk 201 737 MAX 8 pesawat.


    Maskapai penerbangan terbesar kedua di Australia itu menyatakan akan seksama memantau penyelidikan jatuhnya pesawat Lion Air JT-610. Virgin Australia tengah bersiap meluncurkan armada sendiri Boeing 737 MAX 8 pada tahun depan.

    Boeing 737 MAX memiliki empat jenis model pesawat. Yakni Max 7, Max 8, Max 9 dan Max 10. Model Max 8 adalah generasi keempat jenis 737. Armada Boeing 737 Max paling banyak dilirik oleh berbagai industri maskapai.  

    Jenis armada ini paling cepat terjual dalam sejarah penerbangan hingga tragedi Senin (29/10) lalu, ada yang melihat Max 8 masuk ke laut lepas Jawa berselang 13 menit setelah lepas landas dari Soekarno-Hatta, Jakarta.

    Penyebab kecelakaan Lion Air masih belum diketahui. Spekulasi bermunculan apakah kesalahan terletak pada pilot, awak perawatan Lion Air atau pabrikan itu sendiri sedang meningkat.

    "The (737 MAX 8) sendiri sangat handal, kuat dan lebih kuat dari 737 sebelumnya," tutur penerbit majalah Australian Aviation dan mantan pilot pesawat tempur, Christian Boucousis seperti dimuat news.com.au.

    "Tetapi terlalu dini dalam penyelidikan untuk mengatakan apakah itu masalah dengan pesawat, kesalahan pilot, serangan teroris atau bom, atau masalah pemeliharaan," sambungnya.

    Diakuinya memang ada yang janggal. Insiden terjadi pada tahap penerbangan sangat jinak dan cuaca bagus. "Itu tidak biasa."

    Virgin Australia telah memesan 30 unit MAX 8 pesawat, yang pertama dijadwalkan tiba pada November tahun depan. Perusahaan juga telah memesan 10 unit Boeing MAX 10s - varian kelima dan terbesar dari seri Boeing- yang akan bergabung dengan armada Virgin Australia mulai tahun 2022.

    Boucousis bisa mengerti alasan beberapa orang Australia mungkin tidak ingin menginjakkan kaki di 737 MAX 8 sampai penyebab kecelakaan diketahui.

    Data dari Flightradar24 menunjukkan penerbangan JT-610 berjuang dari saat meninggalkan bandara Jakarta pada pukul 06.20 WIB, mendaki dan jatuh tak menentu sebelum terjun 1.480 meter hanya dalam 21 detik.

    Sejak itu muncul informasi bahwa penerbangan Lion Air JT-610 mengalami masalah serupa selama penerbangan dari Jakarta ke Bali.

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    pilar

    Post Bottom Ad

    ad728