flyover Persimpangan Jalan Garuda
PGN,-- Perusahaan asal Korea Selatan, Total Solution Intelligent yang bergerak di bidang pembangunan jembatan, menawarkan hibah jembatan layang atau flyover untuk Kota Bandung. Penawaran disampaikan perwakilan perusahaan kepada Wali Kota Bandung, Oded M. Danial dalam pertemuan yang berlangsung di Pendopo Kota Bandung, Jln. Dalem Kaum, Kamis (11/10/2018).
“Saya kedatangan pengusaha dari Korea Selatan, Total Solution Intelligent yang bergerak di bidang pembangunan jembatan. Mereka menawarkan hibah membuat satu atau dua titik jembatan layang,” ungkap Mang Oded, sapaan akrab Oded M. Danial, usai menerima perwakilan perusahaan Total Solution Intelligent.
Rencananya, lanjut Mang Oded, hibah flyover yang merupakan buah dari kerja sama Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dengan Pemerintah Kota Suwon, Korea Selatan ini, akan dibangun di persimpangan Jalan Garuda, Kecamatan Andir. Pembangunan flyover sebagai solusi kepadatan lalu lintas yang sering terjadi di kawasan ini.
“Tadi diarahkan ke Jalan Garuda karena di sana crowded. Tapi baru kehendak saya, harus koordinasi dulu karena itu jalan nasional, juga dengan provinsi,” katanya.
Menurut Mang Oded, flyover yang nantinya dibangun akan menggunakan teknologi yang sederhana dan cepat, yaitu teknologi scorrugated steel (besi bergelombang). Teknologi ini sudah digunakan pada pembangunan Jembatan Pelangi di Antapani.
Untuk menindaklanjuti pembangunan flyover di Jalan Garuda tersebut, akan dibuat DED (Detail Engineering Design) sehingga akan terlihat manfaat dan juga hambatannya. Mengingat lokasinya tidak jauh dari Bandara Husein Sastranegara yang mensyaratkan ketinggian bangunan dan gedung.
“Secepatnya harus dikejar progress-nya. Saya sudah tugaskan komandan di lapangan, yaitu Pak Arif (Kepala Dinas Pekerjaan Umum),” kata Mang Oded.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, Arif Prasetya menyebutkan, akan menggelar kembali pertemuan dengan pengusaha Korea Selatan tersebut untuk membuat DED. Langkah berikutnya, harus ada percepatan karena seperti di negaranya, sekarang dibicarakan dan bulan depan langsung bekerja.
“Saya bilang tidak bisa seperti itu kalau di kita. Karena ini menyangkut stakeholders yang berbeda. Diperkirakan akan ada beberapa lokasi yang harus dibebaskan dan menyangkut instansi lain seperti Lanud Husein Sastranegara dan PT KAI,” terangnya
Tidak ada komentar