'' Karena Kepmendagri , Siswa Pintar Tidak Masuk Negeri "
PILARGLOBALNEWS,-- Peneriman siswa baru SLTP dan SLTA melalui pendaptaran peserta Didik Baru ( PPDB ) 2018 menjadi presiden buruk bagi dunia pendidikan indonesia, pelaksanaan PPDB tahun 2018 dinilai gagal, banyak di antara para orang tua murid pada penerimaan kali ini menjadi korban dengan sistem zonasi yang mengacu pada Kepmendagri No 14 Tahun 2018, Hal ini Dikatakan Ketua Umum LSM DPP Pemerhati Kinerja Aparatur Negara ( PERKARA ) Pius Manalu,SH kepada Pilarglobalnews belum lama ini di Kantor DPP LSM Perkara Jl. Antapani Lama Kota Bandung belum lama ini.
Ditambahkan Pius, sebenarnya Kepmendagri jika ingin di terapkan di berbagai daerah di Indonesia, pemerintah harus terlebih dahulu melihat kondisi dilapangan, apakah tiap daerah sudah siap dengan sistem zonasi yang diterapkan. Banyak di antara para orang tua murid yang tempat tinggalnya jauh dengan letak sekolah, walupun mereka memiliki prestasi yg baik atau memiliki nilai akademisnya tinggi tidak dapat di terima di sekolah Negri yang menjadi pilihan. Belum adanya sekolah – sekolah di suatu wilayah di Kecamatan yang jauh dengan tempat tinggal di mana siswa tersebut tinggal, untuk itu menurutnya diberlakukannya kepmendagri No 14 Tahun 2018 intrumennya belumlah siap diterapkan, Pemerintah seharusnya terlebih dahulu melakukan sosialisasi terhadap keputusan tersebut, juga dalam aturan sendiri pemerintah harus bisa memberikan diberlakukannya porsi terhadap jalur prestasi dan akademis seperti di buatnya porsi 40 % Akademis, 50 % Zonasi, 5 % Prestasi dan 5 % Jalur kusus di tiap – tiap sekolah, ujar Pius
Sampai saat ini kami terus mendapatkan laporan dari para orang tua murid yang anaknya masih belum bersekolah, bahkan ada salah satu siswa akibat belum bersekolah siswa tersebut menjadi sakit. Namun pihaknya akan terus berusaha membela anak – anak bangsa yang sampai saat ini masih belum bersekolah, jika Dinas Pendidikan Kota Bandung tidak merespon terhadap tuntutan kami ini, Jangan salahkan kalau kami akan melakukan aksi demo kembali, bahkan bila perlu kami siap berangkat ke Jakarta untuk memperjuangkan anak bangsa yg belum bersekolah, ujarnya ( Ramdan – A.Junaedi )
Tidak ada komentar