Baca Juga

Header Ads

  • Breaking News

    Bandung International Art Festival 2018

    PILARGLOBALNEWS,-- BIAF merupakan festival yang mempunyai spirit seni untuk semua kalangan dan seniman dari berbagai latar belakang seni. Hal tersebut dikatakan Kepala Seksi Pengembangan Produk Budaya dan Kesenian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Titin Kuswiatin.
     3.000 wisatawan ditargetkan akan menyaksikan gelaran Bandung International Art Festival (BIAF) 2018 yang akan berlangsung pada 27-29 Juli mendatang. Festival yang mempunyai spirit seni ini, akan dimeriahkan penampilan 2.500 penari dari daerah-daerah di Indonesia serta dari 10 negara yang akan berpartisipasi.
    "Negara-negara yang berpartisipasi pada BIAF 2018 diantaranya Jerman, Belanda, Italia, Maroko, India, Malaysia, Jepang, Rusia, dan Australia. Sedangkan dari dalam negeri, selain Kota Bandung, daerah lain yang bakal ikut memeriahkan BIAF 2018, di antaranya Samarinda, Bogor, Kabupaten Bandung, Kota Makassar, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Bali," kata Kepala Seksi Pengembangan Produk Budaya dan Kesenian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Titin Kuswiatin pada acara Bandung Menjawab, di Taman Sejarah Wiranatakusumah, Balai Kota Bandung, Kamis (19/7/2018).
    Tahun ini, jumlah penari yang akan memeriahkan BIAF mengalami peningkatan. Tahun lalu jumlah penari sekitar 1.700 orang.
    Titin menjelaskan, BIAF merupakan festival yang mempunyai spirit seni untuk semua kalangan dan seniman dari berbagai latar belakang seni. BIAF tahun ini mengusung tema “Seni Alam Doa", sesuai dengan konsep kesenian yang berkaitan dengan kondisi lingkungan alam sekitar.
    Penyelenggaran BIAF 2018 tidak akan dipusatkan pada datu tempat, tetapi disebar di beberapa tempat di Kota Bandung. “Tahun ini tidak menggunakan panggung megah dan mewah. Hampir semua kegiatan bernuansa alam,” jelas Titin.
    Beberapa tempat yang akan menjadi kegiatan BIAF 2018 adalah, Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan Bandung (YPK) di Jalan Naripan menjadi tempat pembukaan pada 27 Juli, Cikapundung Riverspot Jalan Ir. Soekarno untuk kegiatan pada 28 Juli, serta Car Free Day (CFD) Dago dan Batu Templek Cimenyan untuk kegiatan pada 29 Juli.
    Para penari, lanjut Tititn, akan menari bersama di CFD Dago. Tarian yang dipilih adalah, jaipongan dengan diiringi lagu berjudul Daun Pulus Keser Bojong ciptaan Gugum Gumbira.
    "Semoga festival ini mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Bandung, sehingga dapat meningkatkan perekonomian kota," katanya.(red)

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    pilar

    Post Bottom Ad

    ad728