" PDIP Berkomitmen Pecat Kader Terlibat Korupsi "
PGN-- Bagi kami kepuasan harus dibangun oleh rakyat. Ketika mencari calon wakil kepala daerah pun, yang kami cari pemburu untuk rakyat. Bukan menghalalkan segala cara," haltersebut dikatakan Hasto Krisstiyanto.
Jelang pelaksanaan Pilkada serentak 2018, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sering melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap pejabat daerah.
Menanggapi hal itu, Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan komitmen partainya sejak awal tidak berubah, yakni langsung memecat kader atau anggota yang tertangkap kasus korupsi.
"Dari kami sikap partai tidak berubah hanya komitmen yang memberikan efek jera berupa pemecatan kepada mereka-mereka yang kena OTT dan kena kasus korupsi," ujar Hasto di sela-sela acara penetapan partai politik peserta Pemilu 2019 oleh KPU, di Hotel Mercure Harmoni Jakarta, Sabtu (17/2).
Hasto juga menjelaskan komiten partainya yang dibangun sejak awal, yaitu untuk mencari kepala daerah yang tidak menghalalkan segala cara untuk memenangkan kontestasi pilkada.
Selain itu, Hasto menjelaskan dalam pemilihan kepala daerah, partai berlambang moncong putih itu tidak hanya dibebankan pada calon yang diusung.
"Kami menerapkan strategi berpengaruh, strategi gotong royong," tutupnya.
Belakangan KPK memang makin garang melakukan OTT. Khusus terhadap PDIP, Bupati Ngada yang juga Calon Gubernur NTT yang diusung PDIP, Marianus Sae dicokok tim dari KPK dalam operasi tangkap tangan (OTT), Minggu lalu (11/2).
Oleh PDIP, Marianus Sae sudah diberhentikan dari partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut.(redpotogooglermol)
Tidak ada komentar