Ribuah Sawah Di Jabar Siap Di Airi Lewat Program Pompanisasi Dari Kementerian Pertanian
PILARGLOBALNEWS,--Kementerian Pertanian RI siap memberikan bantuan pompanisasi untuk mengairi lahan sawah di Jawa Barat.
Demikian dikatakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat meninjau program pompanisasi lahan persawahan di Desa Sumurbarang, Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang, Kamis (4/4/2024).
Amran -- demikian akrab disapa -- mengatakan, Kementan dalam dua bulan akan memasang pompa di lahan persawahan tadah hujan yang membutuhkan percepatan pengairan.
"Kami akan kirim pompa ke Jabar berapa saja permintaannya. Kami memberi waktu kepada Pak (Penjabat) Gubernur dan para bupatinya dua bulan kesempatan berapa saja pompa yang ingin dipasang," ujar Andi Amran Sulaiman.
Pompanisasi merupakan program yang digalakkan Kementan RI untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) nasional. Melalui pompanisasi, masa tanam yang awalnya satu kali setahun bisa menjadi dua sampai tiga kali tanam setahun.
Amran menuturkan, Kementan telah melakukan percepatan tanam di sejumlah wilayah Indonesia melalui pompanisasi. Ia melihat Jabar memiliki potensi besar untuk dipompanisasi yaitu di 343.000 hektare.
"Di Jabar ada potensi 343.000 hektare yang bisa kita tanami melalui pompanisasi agar nanti masa tanamnya dalam setahun menjadi dua sampai tiga kali. Kalau ini kita garap dengan baik kita bisa meningkatkan produksi sampai 2,5 juta ton," tutur Amran.
Ia melanjutkan, pompanisasi adalah solusi untuk bencana elnino atau kekeringan karena dipasang secara permanen. Pompanisasi difokuskan untuk lahan sawah yang IP satu namun memiliki sumber air yang tersedia sepanjang tahun.
"Pompa ini adalah solusi permanen untuk elnino karena ini juga dipasang permanen," ucapnya.
Amran menilai, pompanisasi di Desa Sumurbarang merupakan yang terbaik di Indonesia yang pernah ia tinjau. Hal ini bisa menjadi percontohan untuk wilayah lainnya yang akan menerapkan pompanisasi.
"Ini yang kami cari, ini yang terbaik untuk pemasangan pompa yang pernah kami lihat," kata Amran.
Adapun untuk Kabupaten Subang, Kementan memberikan bantuan sebanyak 25 unit irigasi perpompaan senilai Rp3 miliar.
Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin menyambut baik dukungan penuh dari Kementan untuk meningkatkan pertanian Jabar. Bukan saja pompanisasi, tapi juga bantuan peralatan hingga subsidi pupuk. Menurutnya, hal itu bisa menjadikan Jabar terbaik dalam swasembada pangan di Indonesia.
"Kalau ada dukungan dari Kementan baik pompanisasi, pupuk, mesin pertanian, dan anggaran tentunya kami ingin jadi nomor satu atau terbaik secara nasional," ujar Bey.
Tahun lalu Jabar mampu menghasilkan 9,1 juta ton gabah kering giling (GKG) atau sekitar 5,4 juta ton beras. Namun kebutuhan beras Jabar per tahun hanya 4 juta ton.
"Tahun lalu Jabar menghasilkan 9,1 juta ton GKG artinya kurang lebih 5,4 juta ton beras. Kebutuhan kami per bulan itu 340.000 ton, jadi kalau 12 bulan itu 4 juta ton pun tidak sampai," jelasnya.
Dengan adanya pompanisasi bantuan Kementan, Bey optimistis produksi beras Jabar bisa mencapai lebih dari 10 juta ton per tahun. Apalagi Jabar memiliki lahan persawahan potensial terutama di wilayah selatan.
"Kami ingin bisa 10 juta ton. Saya pikir bisa apalagi dengan program pompanisasi satu tahun bisa dua kali panen," tutup Bey.
Tidak ada komentar