Baca Juga

Header Ads

  • Breaking News

    " Ekonomi Dunia Gelap ,Indonesia Bisa Jadi Titik Terang "


    PILARGLOBALNEWS,-- Indonesia tetap menjadi titik terang dalam ekonomi global yang memburuk. Hal itu disampaikan Kristalina Georgieva Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) saat bertemu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Keduanya berdiskusi tentang perkembangan terkini ekonomi global yang sedang tidak baik.

    Dilansir dari akun resmi instragramnya Georgieva pada Selasa (11/10/2022). 

    Indonesia tetap menjadi titik terang dalam ekonomi global yang memburuk. Hal itu disampaikan Kristalina Georgieva
    Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) saat bertemu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Keduanya berdiskusi tentang perkembangan terkini ekonomi global yang sedang tidak baik.
    Momen pertemuan itu dibagikan Georgieva di akun resmi Instagram-nya, Selasa (11/10/2022). 

    Sementara itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa kondisi dunia sekarang ini sedang sulit.

    Ia baru saja mendapatkan kabar bahwa 28 negara di dunia sudah mengantre untuk meminta pinjaman dana dari International Monetary Fund atau Dana Moneter Internasional (IMF).

    Hal itu disampaikan Presiden dalam Peresmian Pembukaan Kongres XII Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) dan Munas XI Persatuan Istri Veteran Republik Indonesia (PIVERI) Tahun 2022, di Balai Sarbini, Jakarta, Selasa, (11/10/2022).

    “Tadi pagi saya mendapatkan telpon dari Menteri Keuangan dari Washington DC. Beliau menyampaikan sudah 28 negara antri masuk sebagai pasien IMF,” kata Jokowi.

    Lembaga-lembaga Internasional memprediksi 66 negara ekonominya rentan ambruk.

    Hal itu kata Presiden harus menjadi pengingat agar Indonesia tetap waspada.


    “Ini lah kondisi yang apa adanya harus saya sampaikan,” kata Presiden.
    Kepala Negara mengatakan Pandemi Covid-19 menyebabkan ekonomi global ambruk.

    Kondisi tersebut diperparah dengan terjadinya perang antara Rusia dan Ukraina.

    Sehingga selain krisis keuangan, krisis pangan dan energi juga menghimpit semua negara.

    “Saat ini 345 juta orang di 82 negara menderita kekurangan akut dan kelaparan. artinya ada krisis pangan,” pungkasnya.

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    pilar

    Post Bottom Ad

    ad728