Membentuk, Pendidikan Karakter Warga Masyarakat Lewat Dakwah
PILARGLOBALNEWS,-- KH. Ruslan Abdulgani Sod. Mpd (Ustadz Uge) memenuhi undangan kelompok majelis yang ada di Kelurahan Babakan Surabaya untuk menjadi penceramah dengan tema: "Menyambut bulan suci Tamadhan 1443 H. dengan Shalat, Sabar dan Syukur".
Acara difasilitasi Lurah Babakan Surabaya, Hj Omi di Gedung Aula Kelurahan Babakan Surabaya Jalan Atlas Raya no. 5 Kota Bandung, Jumat, 25/3/22.
Menyambut bulan suci ramadhan penting bagi umat islam sebagai salah satu persiapan "soson-soson" agar lebih Khusu. Seperti halnya setiap yang diagungkan kits harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan tertib agar tumaninah.
Slain itu Lurah Omi mengatakan bahwa tausiah untuk edukasi, mendidik mental sepiritual hingga membentuk karakter pada masyarakat lebih baik secara keagamaan.
"Pada dasarnya kita bisa menimba ilmu, mempererat tali silaturahmi dan ukuwah islamiuyah," tuturnya.
"Pastinya, pihak pemerintahan mendorong hal atau kegiatan yang bail ini," tambahnya.
Ruslan Abdulgani salah satu ustadz yang familier selalu dinantikan ceramahnya oleh ibu-ibu majelis taklim karena punya karakter dan ciri khas tertentu dalam setiap menyampaikan tausiahnya. Edukasi, menghibur dan selalu bergembira serta tidal membosankan. Tampak dari ibu-ibu antusias mengikutinya. Malah satu jam tausiah sangat terasa sebentar.
Dalam isi ceramahnya, Ustadz Ruslan Abdulgani berpesan untuk menyambut bulan suci Ramadhan menjaga, memperkuat dan memanajemeni 3S yaitu Shalat, Sabar dan Sabar.
"Shalat sebagai tiang Agama maka kita sebagai umat islam wajib memperkokoh tiang tersebut dengan shalt," ajaknya.
Lanjut ustadz Uge nama panggilan KH Ruslan Abdulgani menerangkan S yang kedua yaitu Sabar. Sabar harus dibarengi ihktiar karena ikhtiar itu sendiri bagian dari sabar. Sabar dalam menghadapi segala permasalahan yang ada jika tertanam dalam hati sanubari secara terus menerus maka orang itu disebut tawakal.
"Sedangkan S yang ketiga yaitu Syukur, rasa syukur nikmat atas segala karunia yang Allah SWT berikan itu harus dijaga. Alhamdulillah mason diberikan, diberikan kelengkapan badan, masih diberikan nikmat makan, bisa tidur, bisa Jalan, bisa melihat dan bisa menjalankan aktivitas yang lainnya," katanya.
"Nikmat apalagi yang engkau dustakan ketika nikmat itu terasa mengalir untuk kita sepanjang kita rasakan dalam kehidupan ini," tandasnya. (iwanrohman)
Tidak ada komentar