" Unjuk Rasa Menolak Lockdown "
PILARGLOBALNEWS,--Oposisi pemerintah alias partai sayap kanan Alternatif untuk
Jerman (AF) menuding pemerintah membesar-besarkan risiko virus corona. Mereka
meminta pemerintah mengizinkan sektor usaha beroperasi , sejak awal penerapan
pembatasan sosial dilakukan, warga Berlin kerap menyuarakan penolakan , hingga
pada akhirnya mereka lakukan unjuk rasa , Mengutip AFP pada Minggu (26/4),
sekitar seribu orang melakukan unjuk rasa mingguan yang rutin diadakan di ibu
kota Jerman tiap akhir pekan.
Aksi protes Sabtu ini ramai dihadiri aktivis politik sayap
kiri maupun kanan. Mereka berbondong menyemut di sekitar alun-alun Rosa
Luxemburg.
Beberapa pengunjuk rasa terpantau mengenakan baju dengan
tulisan Kanselir Jerman Angela Merkel melarang kehidupan. Di antara pengunjuk
rasa banyak yang berteriak meminta kebebasan.
Melalui akun media sosial, aparat kepolisian menyatakan aksi
protes melanggar ketentuan menjaga jarak untuk mencegah penyebaran corona.
Selama unjuk rasa aparat memasang penghalang di wilayah alun-alun.
Akan tetapi ada juga puluhan pengunjuk rasa di Berlin,
Jerman diamankan aparat kepolisian dalam aksi menolak lockdown untuk menekan
angka penyebaran penyakit Covid-19 pada Sabtu (25/4).
Pemerintah Berlin sendiri sudah menetapkan aturan yang
melarang lebih dari 20 orang berkumpul dalam satu area. Mengacu pada aturan
tersebut, kegiatan unjuk rasa tidak seharusnya dilakukan.
Setidaknya ada 157 kasus positif di Jerman, dengan 100 ribu
kasus sembuh dan 5.877 kasus meninggal. Dunia global kerap memuji Merkel dalam
menangani virus corona.
Hal ini karena jumlah korban meninggal yang terpantau rendah
dibanding negara-negara Eropa lainnya, seperti Italia, Spanyol, Prancis dan
Inggris
Tidak ada komentar