IMF Dan Covid-19
PILARGLOBALNEWS,-- Lockdown besar-besaran akan berdampak pada penurunan pertumbuhan ekonomi global. Tingkat produk domestik bruto (PDB) masih dibayangi ketidakpastian," kata IMF
IMF mencontohkan, Amerika Serikat (AS) telah menyetujui stimulus US$ 2 triliun untuk menjaga sistem keuangan tetap stabil.
Kemudian pertumbuhan ekonomi di China juga sangat terpukul oleh Corona. Diproyeksi akan turun ke level 1,2%. Pertumbuhan ini memiliki prospek yang sama suramnya dengan negara-negara lain.
lalu IMF juga memperkirakan ekonomi Jerman juga akan terdampak Corona karena terganggunya perdagangan global. Selain itu Inggris juga diprediksi mengalami penurunan pertumbuhan.
Jepang juga tak luput masuk dalam daftar negara yang ekonominya akan memburuk akibat dampak Corona. Walaupun Jepang tidak melakukan pembatasan besar-besaran namun tetap saja perekonomiannya akan tertekan.
Penyebaran COVID-19 di berbagai negara membuat perekonomian
global semakin terpuruk. Dana Moneter Internasional (IMF) menyebut kondisi ini
merupakan yang terparah sejak 1930 silam.
IMF menyebut risiko resesi disebut berpotensi terjadi hingga
2021 jika pemangku kepentingan di berbagai negara gagal merespon pandemi ini
dengan kebijakan yang tepat. Perekonomian global diprediksi akan berkontraksi
pada 2020.
IMF menyampaikan jika dunia sudah memasuki gerbang krisis
ekonomi yang parah. Negara-negara harus berupaya sekuat tenaga untuk mengatasi
pandemi yang telah menelan ratusan ribu korban jiwa dan jutaan orang yang
diputus hubungan kerjanya.(red)
Tidak ada komentar