Dolar Naik Daun Akibat Harga Minyak Terperosok
PILARGLOBALNEWS,-- Hari ini rabu 22 April 2020 Pelaku pasar
akan memantau pertemuan para pemimpin negara anggota Uni Eropa untuk mengetahui
apakah mereka dapat kompak merancang upaya bersama untuk penanggulangi dampak
pandemi COVID-19 atau justru terus bergumul dalam silang pendapat yang
berlarut-larut.
Investor juga akan terus meninjau kelanjutan negosiasi
perdagangan pasca-brexit antara Brussels dan London yang akan dimulai kembali
pekan ini.
Greenback terpantau menguat terhadap hampir semua mata uang
mayor di tengah merosotnya sentimen risiko pasar. Keruntuhan harga minyak dunia
memantik kekhawatiran terhadap laporan keuangan perusahaan-perusahaan terkait
yang akan dirilis dalam waktu dekat. Akibatnya, aksi risk-off marak lagi.
Hingga awal sesi Eropa hari ini (22/April), indeks Dolar AS (DXY) mencatat
kenaikan harian lebih dari 0.3 persen pada kisaran 100.25.
Kemarin, kontrak minyak mentah berjangka WTI mencetak harga
negatif untuk pertama kalinya dalam sejarah. Harga kontrak minyak berjangka
tersebut sudah pulih kembali ke atas nol dalam perdagangan hari ini, tetapi
kemerosotan sebelumnya telah mendorong pelaku pasar beralih kembali ke aset-aset
safe haven.
Dolar AS menguat versus comdoll Aussie, Kiwi, dan Loonie
berkat situasi tersebut. "Minyak mulai keluar dari rekor terendah, tetapi
banyak perusahaan akan terpukul dan perusahaan-perusahaan bisa mulai
jatuh," kata Shane Oliver, kepala strategi investasi dan kepala ekonom di
AMP Capital Investors, sebagaimana dilansir oleh Reuters, "Jika harga
saham mengalami kemunduran, Dolar dapat menyaksikan sejumlah kenaikan sebagai
safe haven.
Satu-satunya hal yang membatasi Dolar adalah Federal Reserve
yang telah melakukan lebih banyak Quantitative Easing dibanding siapa
pun." Sementara itu, kurs Dolar AS menguat terhadap Euro dan Poundsterling
yang sama-sama sedang terjebak situasi politik domestik. (redekonomiforex)
Tidak ada komentar