Merespon Kenaikan Impresif Yen
PILARGLOBALNEWS,-- Aksi Risk Aversion (penghindaran risiko) investor pun serentak
mengikuti, membuat aset berisiko tinggi telah ditinggalkan peminat. Sebaliknya,
mata uang safe haven seperti Yen dan Franc Swiss kebanjiran pembeli.
"Kondisi saat ini diperkirakan akan bertambah buruk dan semoga kita dapat
melewatinya," kata Michael McCarthy, kepala strategi pasar di CMC
Markets.
Penguatan Yen Buat
Pejabat Jepang Khawatir Merespon kenaikan impresif Yen pada awal pekan ini,
seorang pejabat senior Kementerian Keuangan Jepang mengatakan bahwa otoritas
harus mulai mengawasi pergerakan Yen, dan bila perlu segera melakukan pertemuan
darurat di tengah semakin merebaknya wabah virus Corona.
Pembuat kebijakan Jepang cenderung tidak menginginkan
terjadi penguatan signifikan mata uang Yen, karena khawatir apresiasi tajam
akan merusak daya saing produk Jepang di luar negeri, sehingga merusak laju
pertumbuhan ekonomi yang saat ini sudah tertatih-tatih di tepi jurang resesi.
"Pengerakan pasar terlihat sangat gugup dalam menyikapi wabah virus
Corona," kata pejabat BoJ itu di hadapan wartawan, merujuk pada penguatan
masif Yen yang mencerminkan kepanikan pelaku pasar dalam menyelamatkan aset
mereka.
Mata uang Yen melonjak lebih dari 3 persen versus Dolar AS
pada pembukaan perdagangan hari Senin (09/Maret), hingga berada di kisaran
tertinggi sejak Desember 2016. Masih tingginya kepanikan pelaku pasar terhadap
penyebaran virus Corona menjadi pemicu. Pada saat berita ini ditulis, pair
USD/JPY diperdagangkan di level 102.14, merosot 3 persen lebih jika
dibandingkan harga penutupan sesi sebelumnya.
Virus Corona hingga saat ini telah menginfeksi sebanyak
107,000 orang di seluruh dunia, jauh melampaui angka penderita SARS pada tahun
2003. Belum terlihat tanda-tanda penyebaran virus Corona di luar China akan
melambat. Malahan, semakin banyak negara yang mengonfirmasi peningkatan jumlah
korban akibat virus tersebut. Terbaru, negara besar seperti Amerika Serikat pun
merasa kewalahan dalam menghadapi penyebaran virus Corona. (erseputarforexpotogoogle)
Tidak ada komentar