" Negosiasi Dagang Pasca Brexit "
PILARGLOBALNEWS,-- Penjualan
ritel Inggris pada bulan Januari 2020 mengalami kenaikan 0.9 persen
(Month-over-Month). Kinerja ritel melampaui estimasi yang dipatok pada 0.7
persen saja, sekaligus konsisten dengan data ekonomi cemerlang yang dirilis
Inggris belakangan ini.
Hasil pemilu Desember 2019 yang memenangkan PM
Boris Johnson, diperkirakan mendorong lebih banyak konsumen merasa lega dan
termotivasi untuk membelanjakan pundi-pundi mereka di tengah kepastian
realisasi brexit pada akhir Januari lalu. Meski demikian, data penjualan ritel
yang positif itu diabaikan oleh Poundsterling. Posisi Sterling semakin tertekan
versus Dolar AS dan Euro, meski masih lebih unggul terhadap Yen Jepang yang
sedang dibanjiri sentimen negatif.
Poundsterling jatuh sekitar 0.5
persen versus Dolar AS dalam perdagangan hari ini (20/Februari), walaupun data
penjualan ritel Inggris menunjukkan kenaikan solid. Kekhawatiran pasar terhadap
perundingan dagang Inggris-Uni Eropa yang akan dimulai bulan depan, semakin
menajam. Saat berita ditulis, GBP/USD diperdagangkan pada level 1.2867, rekor
terendah sejak 27 November 2019.
Sumber kekhawatiran para trader
Sterling saat ini berpusat pada negosiasi dagang pasca brexit antara Inggris
dan Uni Eropa, yang akan dimulai pada bulan Maret. Pihak Inggris dan Uni Eropa
dikabarkan tengah menyiapkan draft "tawaran deal" yang saling
kontradiktif. Negosiator Inggris, David Frost, pekan ini menegaskan bahwa
pemerintah menolak untuk terikat peraturan Uni Eropa dalam bidang
ketenagakerjaan, sosial, lingkungan, maupun fiskal.
Padahal Uni Eropa menyatakan
bahwa Inggris harus mengikuti peraturan mereka jika menginginkan perdagangan
bebas tarif dan bebas kuota antara kedua kawasan. Kontradiksi itu memicu
kekhawatiran pelaku pasar. Apalagi, proses negosiasi sebenarnya bukan setahun
seperti ekspektasi sebelumnya, melainkan hanya 10 bulan sejak Maret hingga
Desember.
Bahkan masa negosiasi efektif
kemungkinan hanya empat bulan, sejak Juli hingga Oktober, karena dibutuhkan
waktu lama untuk membujuk parlemen kedua wilayah agar mau meratifikasi
kesepakatan dagang terkait.(ersuperforexpotogoogle)
Tidak ada komentar