Mayor Bloomberg vs Elizabeth Warren
PILARGLOBALNEWS,-- Saat ini kami berlomba dengan seorang milyuner
yang menyebut seorang perempuan sebagai sosok yang gendut, lesbian, dan
bertampang kuda. Dan ini saya berbicara tentang mayor Bloomberg, bukan Donald
Trump," ujar Elizabeth Warren, salah satu kandidat, yang dikutip dari
kantor berita Reuters, Kamis, 20 Februari 2020.
Michael Bloomberg
menjadi sasaran empuk di debat kandidat calon presiden Amerika kemarin, Rabu,
19 Februari 2020 waktu AS. Latar belakang bisnis yang Bloomberg miliki menjadi
amunisi kompetitornya untuk membandingkan ia dengan inkumben, Donald Trump.
Bloomberg, seperti
Donald Trump, adalah seorang pebisnis ulung. Ia memiliki berbagai perusahaan
besar, tak terkecuali perusahaan media raksasa yang bergerak di bidang ekonomi
(Bloomberg). Total kekayaannya, per tahun 2020, diyakini telah mencapai 64 miliar
Dollar AS atau setara dengan Rp881 triliun.
Nah, sebelum debat dimulai, kompeitor-kompetitornya sudah
mulai mempertanyakan niatan Bloomberg maju ke Pemilu AS 2020. Ada yang
beranggapan ia melakukannya untuk kepentingan bisnis, ada juga yang beranggapan
bahwa ia ingin mengikuti jejak Trump.
Pengeluaran Bloomberg yang mencapai ratusan juta Dollar AS
untuk kampanyenya tak membantu citranya di mata lawan. Alhasil, ketika debat
berlangsung, segala hal yang berkaitan dengan latar belakang bisnisnya menjadi
alat serang.
Elizabeth Warren, misalnya, tidak puas hanya menyerang
Bloomberg soal sikap seksisnya di masa lalu. Ia lanjut menyerang Bloomberg
dengan mengatakan bahwa akan sangat beresiko bagi Demokrat untuk menunjuk
seorang pebisnis sebagai kandidat Presiden AS lagi. Menurutnya, sama saja
seperti keluar dari mulut harimau dan masuk ke mulut buaya, tidak ada yang
berubah.
"Sangat beresiko jika kita hanya menukar satu pebisnis
dengan pebisnis arogan lainnya," ujar Warren.
Hal senada disampaikan oleh Joe Biden, kandidat yang tengah
bersusah payah menjaring dukungan setelah pencapaian yang buruk di Kaukus Iowa
dan kampanye New Hampshire. Biden tidak menyakini latar belakang bisnis
Bloomberg akan membantu banyak dalam membenahi pemerintah Amerika. Bahkan, kata
Biden, Bloomberg juga tidak bekerja bagus saat menjadi mayor (wali kota) di New
York.
"Bloomberg tidak menangani New York dengan baik selama
tiga periode menjadi mayor di sana. Kebijakan "stop and frisk"
(hentikan dan periksa) darinya juga membuat lima juta remaja African-American
dipersekusi," ujar Biden.
Bloomberg menanggapi pernyataan kompetitornya dengan tegas.
Ia mengatakan, dibanding dengan Trump, dirinya memiliki karakter yang 180
derajat berbeda. Salah satunya, kata Bloomberg, dirinya berusaha keras untuk
menjadi kaya raya seperti sekarang sementara Trump karena warisan. Selain itu,
ia berjanji akan melepas saham kepemilikan jika terpilih menjadi Presiden
Amerika, tidak seperti Trump.
"Dan saya menghamburkan (ratusan juta Dollar AS) uang
untuk menyingkirkan Donald Trump, presiden terburuk yang pernah ada. Jika saya
bisa melakukannya, itu akan menjadi kontribusi terbaik untuk warga
Amerika," ujarnya tegas.
Tidak ada komentar