DUA NEGARA AKHIRI PERANG
PILARGLOBALNEWS,-- AS akan mencermati Taliban secara dekat
tentang pemenuhan komitmennya dan mengkaliberasi langkap penarikan kami,"
kata Pompeo mengenai kesepakatan bersejarah ini. "Ini cara kami akan memastikan bahwa Afganistan tidak
lagi jadi tempat bagi teroris internasional," kata Pompeo lagi.
"Hari ini merupakan monumental bagi Afganistan. Ini
tentang menghadirkan perdamaian dan mengukir masa depan bersama yang lebih
baik. Kami bersama Afganistan," ujar pihak Kedutaan AS di Kabul via
Twiitter.
Prinsip kesepakatan ini dibahas sejak awal yang dipimpin
Khalilzad mewakili pemerintah AS. Pada awal September 2019, kedua belah pihak
telah mencapai prinsip kesepakatan.
Dalam kunjungan ke Afganistan November 2019, Presiden Trump
menyatakan pembahasan perdamaian dengan Taliban dilanjutkan kembali. Presiden
Trump memenuhi janjinya dalam kampanye pemilihan presiden 2016 untuk mengakhiri
keterlibatan AS dalam perang di seluruh dunia dan membawa pulang seluruh
pasukan AS.
Bagi warga Afganistan, kesepakatan ini mewakili harapan
untuk berakhirnya tahun-tahun penuh darah.
Seorang pria yang kehilangan anaknya akibat bom Taliban
meledak tahun 2018 menyambut gembira kesepakatan itu. Dia saat itu mengirim
surat kepada para pemimpin dunia untuk mendesak mereka mengakhiri perang.
Amerika Serikat dan Taliban menandatangani kesepakatan
bersejarah sebagai langkah awal mengakhiri perang selama 18 tahun dan melakukan
rekonsiliasi antara Taliban dan Afganistan.
Penandatanganan kesepakatan antara AS dan Taliban dilakukan
di Qatari, ibukota Doha hari Sabtu ini, 29 Februari 2020.
AS diwakili oleh Zalmay Khailzad, utusan khusus yang juga
Perwakilan Khusus untuk Rekonsiliasi Afganistan dan Taliban diwakili oleh
kepala negosiator, Mullah Abdul Ghani Baradar.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menjadi saksi
penandatanganan kesepakatan itu. Adapun Menteri Pertahanan AS Mark Esper berada
di Kabul, Afganistan untuk merayakan deklarasi bersama dengan Presiden
Afganistan Ashraf Ghani.
Dengan tercapainya kesepakatan damai dengan Taliban, terbuka
jalan bagi AS memulangkan seluruh pasukannya yang mencapai 13 ribu tentara
dalam kurun waktu 135 hari, mengutip laporan CNN.
Tidak ada komentar