China Suntik Modal Besar Ke Pasar
PILARGLOBALNEWS,-- pemerintah China tidak tinggal diam begitu
saja saat negaranya menghadapi potensi perlambatan ekonomi akibat wabah Corona.
Dalam sepekan terakhir, Beijing sudah begitu banyak menggelontorkan stimulus
dalam upaya mendorong perekonomian negara. "Setidaknya dibutuhkan waktu
minimal 2 kuartal sebelum semuanya (ekonomi China) kembali membaik, tapi untuk
saat ini selalu ada harapan saat pemerintah China menyuntik modal besar ke
pasar agar ekonomi cepat pulih," tutur Sandu. Bagaimanapun, tekanan jual
terhadap harga minyak sudah mulai berkurang pada perdagangan awal pekan ini.
Pasalnya, Rusia melalui Menteri Energi Alexander Novak mengatakan bahwa mereka
menyetujui rencana pemangkasan output kembali sebesar 600 ribu barel per hari
(bph). Apabila rencana pemotongan produksi ini terlaksana, maka harga minyak
kemungkinan besar akan kembali naik, terlebih apabila wabah virus Corona dapat diatasi
dalam waktu dekat.
Harga minyak mentah global mengalami kenaikan terbatas
menjelang penutupan sesi Asia hari Senin (10/Februari), saat sebagian pelaku
pasar masih menanti terobosan yang akan diambil oleh OPEC dalam upaya meredam
kejatuhan harga minyak akibat wabah Virus Corona.
Pada saat berita ini ditulis, harga minyak Brent (Brent Oil)
berada di kisaran $54.60 per barel, menguat 0.97 persen dari harga Open harian.
Sementara itu, kondisi tidak jauh berbeda juga terlihat pada pergerakan minyak
WTI (West Texas Intermediate) yang saat ini berada di kisaran $50.53 per barel.
Perlu diketahui, harga minyak telah merosot sebanyak 20 persen
lebih sejak awal bulan Januari, dihantam oleh kekhawatiran investor terhadap
wabah virus Corona jenis baru di China yang berpotensi menurunkan permintaan
terhadap emas hitam. Organisasi Negera Eksportir Minyak (OPEC) pun tidak
tinggal diam dan berencana segera melakukan pertemuan bulan ini, guna mencari
solusi agar harga minyak tidak semakin menurun.(redsuperforex)
Tidak ada komentar