3.500 Rumah Dibangun Ditepi Barat
PILARGLOBALNEWS,-- Saya telah memberikan instruksi untuk
segera mempublikasikan rencana membangun 3.500 unit rumah di E1. Pembangunan
itu telah ditunda selama enam atau tujuh tahun.Hal tersebut dikatakan Netanyahu yang dilansir Aljazirah, Rabu
(26/2).
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berkomitmen
membangun 3.500 permukiman baru di wilayah E1, di Tepi Barat. Pernyataan
tersebut merupakan salah satu kampanye Netanyahu menjelang pemilihan umum
Israel yang ketiga.
Israel membekukan rencana untuk membangun permukiman di
kawasan E1 sejak 2012, karena mendapatkan penolakan dari Amerika Serikat (AS),
sekutu Eropa dan sejumlah negara lainnya. Pembangunan permukiman itu dinilai
sebagai ancaman terhadap kesepakatan perdamaian dengan Palestina.
Koridor E1 rencananya akan menghubungkan sejumlah permukiman
Israel seperti Ma'ale Adumim ke Yerusalem. Sekitar 600 ribu pemukim Israel
tinggal di Tepi Barat dan Yerusalem yang dicaplok oleh Israel.
Juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu
Rdainah mengatakan, rencana Netanyahu untuk membangun permukiman baru telah
melewati batas. Dia meminta kepada masyarakat internasional untuk bertindak.
"Ini adalah kebijakan berbahaya dan kami menganggap ini
sebagai tindakan menghancurkan proses perdamaian," kata Abu Rdainah.
Co-director sebuah LSM dari Jahalin Solidarity, Angela
Godfrey-Goldstein mengatakan, pembangunan permukiman tersebut berarti merupakan
tindakan pengusiran paksa terhadap warga Palestina yang tinggal di daerah E1.
Dia menyebut, hal itu sebagai kejahatan perang.
"Jika dibiarkan berjalan, langkah ini akan mengakhiri
potensi negara Palestina yang berkelanjutan, dan merupakan contoh lain
bagaimana Bibi (Netanyahu) yang putus asa membeli suara agar tetap keluar dari
penjara dengan mengorbankan masa depan kita," ujar Goldstein.
Netanyahu berupaya untuk mempertahankan posisinya sebagai
perdana menteri dalam pemungutan suara ketiga, setelah gagal mengamankan suara
mayoritas dalam dua pemilihan pada tahun lalu. Di sisi lain, dia menghadapi
dakwaan melakukan penyuapan, penipuan dan pelanggaran kepercayaan.
Pekan lalu, Netanyahu mengumumkan akan menghidupkan kembali
proyek pembangunan 3.000 permukiman liar di wilayah Givat Hamatos, Tepi Barat,
di pinggiran Yerusalem. Proyek tersebut diketahui telah dibekukan oleh oposisi
internasional.
Pengawas permukiman Peace Now mengatakan wilayah Givat
Hamatos adalah titik terakhir yang memungkinkan kesinambungan teritorial antara
Betlehem dan Yerusalem Timur. Rencana Netanyahu mengaktifkan kembali proyek itu
adalah bukti bahwa dia melakukan segala upaya untuk mencegah perdamaian.(potogoogle)
Tidak ada komentar