Kamis, 15 September 2022

KSAD Jendral Dudung Abdurachman Redam Gelombang Protes


PILARGLOBALNEWS,-- Kita sudah terbiasa menghadapi tantangan-tantangan yang sulit sekalipun nyawa, kalau hanya berita-berita seperti itu kecil bagi kami menghadapinya. Hadis Nabi mengatakan, Nabi Muhammad mengatakan orang-orang yang tidak berani mengambil risiko adalah orang-orang yang merugi. Hal itu disampaikan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman saat Konferensi Pers di Mabes AD, Jakarta Pusat, Kamis (15/9/2022).

Berikut  pernyataan lengkap Jenderal Dudung soal permintaan maafnya Effendi Simbolon .

Assalamualaikum wr wb. Selamat siang, salam sejahtera, Shalom Om Swastiastu namo buddhaya, salam kebajikan.

Rekan-rekan media yang saya hormati perlu kiranya hari ini saya menyampaikan press conference setelah Pak Effendi Simbolon menyampaikan permohonan maaf.

Sebetulnya kemarin pada saat saya di Pekanbaru saya sudah menyampaikan, artinya bahwa permohonan maaf dari Pak Effendi Simbolon bagi kami jajaran TNI Angkatan Darat tentunya memaafkan. Toh Tuhan maha pemaaf, masa manusia tidak memaafkan, kami juga memaafkan, manusia tidak terlepas dari kekhilafan, kesalahan ya itulah pada dasarnya manusia tidak sempurna.

Namun tentunya ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk tidak mudah menyampaikan pendapat atau pun perkataan yang tidak didasari dengan data dan fakta yang akurat sehingga berakibat kepada tidak baik kepada TNI. Saya menyadari bahwa perasaan prajurit di lapangan memang selama ini kita tahu mereka setiap saat berkeringat yang melaksanakan tugas-tugas operasi di Papua, di Poso, di perbatasan NTT Kalimantan. Tiap hari dia berkeringat dan taruhannya adalah nyawa walaupun mereka tinggalkan anak istrinya. Ini harus disadari karena saya tahu persis kondisi saat ini dengan segala macam keterbatasan yang ada di prajurit. Saya cek beberapa satuan dan beberapa gugus operasi termasuk di daerah operasi yang kekurangan masalah, masalah materiil, termasuk kesulitan-kesulitan di daerah operasi. Saya cek dan saya tahu persis bagaimana kondisi mereka.

Saya lama di Timor Timur. Saya berpengalaman masalah operasi sehingga saya tahu persis. Nah hal inilah yang kemudian mengakibatkan mereka mendengar berita seperti kemarin wajar-wajar saja kalau seorang prajurit menyampaikan ungkapan penyesalan, keprihatinan, tapi yakin bahwa saat ini tugas-tugas TNI Angkatan Darat sesuai dengan perintah Presiden Republik Indonesia kepada saya, menitipkan dua hal. Pak Dudung sebagai kepala staf angkatan darat yang pertama bantu pemerintah daerah, pasca COVID-19 banyak terdampak masalah ekonomi, kena PHK dan lain sebagainya.

Oleh karenanya tingkatkan ketahanan pangan, lahan-lahan tidur yang ada di wilayah TNI Angkatan Darat yang punya TNI Angkatan Darat bisa dimanfaatkan dan hasilnya untuk masyarakat.

Kemudian di beberapa daerah kita melakukan program air bersih atau lebih terkenal lagi manunggal air. Di beberapa daerah sudah hampir 700 titik khususnya di wilayah NTT sampai ada Gubernur menyampaikan di Nusa Tenggara Timur Selatan menyampaikan selama dunia ini ada, belum pernah ada air sampai ke atas. Yang selama ini panen hanya satu tahun satu kali itu pun di pekarangan sekarang sudah ratusan hektar air bisa mengalir dan tiga kali panen dalam sekali, tentu hasilnya untuk rakyat.

Begitu juga program stunting, saya sebagai bapak sub stunting yang saya sampaikan kepada Pangdam Danrem sampai Danramil untuk menjadi orang tua asuh stunting dan memonitor bagaimana di lapangan mereka mengecek. Apakah jatah yang disampaikan kepada anak-anak stunting ini sampai atau tidak bahkan kita memberikan tambahan-tambahan dengan upaya-upaya.

Program ketahanan pangan, program air bersih atau manunggal air, program food estate untuk membantu pemerintah di Angkatan Darat tidak ada anggarannya. Tetapi TNI angkatan darat berbagai macam upaya berbagai macam ya lakukan untuk kesejahteraan rakyat, membantu pemerintah untuk mengantisipasi ketahanan. Ini sering disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia dan kita tegak lurus beliau sebagai panglima tertinggi di republik ini. 

Inilah prajurit-prajurit kita di lapangan sekilas Anda bisa lihat videonya begitu mengharukan masyarakat-masyarakat keterlibatan mereka dan saya sampaikan TNI Angkatan Darat Harus hadir di tengah-tengah kesulitan rakyat apapun kesulitannya dan harus menjadi solusi.

Kemudian pada kesempatan ini juga saya sampaikan bahwa TNI Angkatan Darat sekarang solid. 

Pada umumnya TNI tidak ada hal-hal yang memprihatinkan. Saya baru pulang dari Pekanbaru ya, ada isu kalau saya dengan Panglima TNI ada perbedaan pendapat dan sebagainya itu biasa. Zaman Pak Hadi dengan Pak Andika, zaman Pak Hadi dengan Pak Gatot, Pak Mulyono dengan Pak Gatot itu biasa. Tetapi pada umumnya saya kemarin melaksanakan tugas-tugas itu juga perintah-perintah dari Panglima TNI karena kita menyiapkan pasukan, mendidik pasukan, melatih pasukan, setelah itu digunakan oleh Panglima TNI di Papua.

Jadi tidak benar kalau ada ada hal-hal terjadi gesekan dan sebagainya. Itu saja mungkin yang perlu saya sampaikan kepada rekan-rekan media dan kami mohon dukungannya. Tentunya saya sampaikan tadi bahwa permintaan maaf Pak Effendi dengan lapang dada saya menyatakan dapat menerimanya dan saya sampaikan kepada seluruh jajaran agar menghentikan kegiatan-kegiatan menyampaikan secara perorangan dan sebagainya itu cukup. Beliau sudah minta maaf. Kita harus lebih dewasa, kita harus lebih legowo ya. Kita sudah terbiasa menghadapi tantangan-tantangan yang sulit sekalipun nyawa. Kalau hanya berita-berita seperti itu kecil bagi kami untuk menghadapinya.

TNI Angkatan Darat di lapangan sudah terbiasa menghadapi risiko-risiko itu. Jadi kalau menghadapi yang begini-begini biasa-biasa saja nggak usah dibesar-besarkan. Terima kasih. Assalamualaikum wr wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar