PILARGLOBALNEWS,-- Unjuk rasa ribuan orang di Praha terhadap pemerintah Ceko pada akhir pekan lalu, menyerukan koalisi yang berkuasa untuk berbuat lebih banyak dalam mengendalikan melonjaknya harga energi dan menyuarakan penentangan terhadap Uni Eropa dan NATO.
Penyelenggara demonstrasi dari sejumlah kelompok politik sayap kanan dan pinggiran termasuk Partai Komunis, mengatakan negara Eropa tengah itu harus netral secara militer dan memastikan kontrak langsung dengan pemasok gas, termasuk Rusia.
Polisi memperkirakan jumlah pengunjuk rasa mencapai sekitar 70.000 pada sore hari.
Tujuan dari demonstrasi kami adalah untuk menuntut perubahan, terutama dalam memecahkan masalah harga energi, terutama listrik dan gas, yang akan menghancurkan perekonomian kita musim gugur ini," kata salah satu penyelenggara acara Jiri Havel kepada situs berita iDNES.cz, dikutip Reuters, Senin (5/9/2022).
Protes di Wenceslas Square di pusat kota diadakan sehari setelah pemerintah selamat dari mosi tidak percaya di tengah klaim oposisi atas lambatnya tindakan terhadap inflasi dan harga energi.
Pemungutan suara menunjukkan bagaimana krisis energi Eropa memicu ketidakstabilan politik karena melonjaknya harga energi telah memicu inflasi ke rekor tertinggi dalam beberapa dekade.
Perdana Menteri Petr Fiala, yang memimpin koalisi lima partai kanan-tengah, mengatakan kepada kantor berita CTK pada hari Sabtu bahwa para pengunjuk rasa tidak mengutamakan kepentingan negara.
"Protes di Lapangan Wenceslas diserukan oleh pasukan yang pro-Rusia, dekat dengan posisi ekstrem dan bertentangan dengan kepentingan Republik Ceko," ujarnya. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar