Virus Corona Yang Mematikan
PILARGLOBALNEWS,--
Pihak AS, Perancis, dan Rusia tengah bersiap untuk membawa warganya keluar dari
Wuhan seiring dengan jumlah korban tewas yang meningat tajam di China.
Negara-negara lain juga meningkatkan tindakan karantina dalam upaya untuk
mencegah infeksi lebih lanjut di wilayah mereka.
Virus corona yang mematikan itu semakin membuat masyarakat
dihinggapi ketakutan. Data terbaru dari South China Morning Post mengabarkan
adanya angka penambahan korban tewas menjadi 80 orang di China dan secara
global sekitar 2.700 orang telah terifeksi, Senin (27/1).
Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) menyebutkan bahwa
jenis virus corona yang baru dapat menular meskipun masih berada di dalam tahap
inkubasi. Direktur Komisi Kesehatan Nasional China, Ma Xiaowei, mengatakan
kepada wartawan bahwa penyebaran virus sudah semakin cepat meskipun ada upaya
mitigasi.
Pemahaman pihak berwenang tentang virus ini pun dianggap Ma
Xiaowei masih 'terbatas'. Selain itu,
risiko yang ditimbulkan dari kemungkinan mutasi masih belum jelas diketahui.
"Wabah diperkirakan masih berlanjut untuk beberapa waktu ke depan,"
kata Ma Xiaowei.
Tidak seperti SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome),
virus corona jenis baru ini dapat menular selama periode inkubasinya. Periode
inkubasi adalah waktu yang diperlukan dari paparan virus dan munculnya gejala
pertama yang berkembang menjadi karakteristik dari suatu penyakit.
Ma Xiaowei menyebutkan bahwa orang yang terinfeksi virus
tersebut mungkin tidak segera menunjukkan gejala tertentu. Kondisi ini semakin
mempersulit pihak berwenang untuk mengendalikan penyebaran dari virus corona
ataupun mencegah infeksi lebih lanjut.
Sementara para ilmuwan di China tengah berupaya untuk
mengembangkan sebuah vaksin yang dapat melawan virus corona ini. Chinese Centre
for Disease Control and Prevention (CDC) mengumumkan bahwa peneliti telah
mengisolasi virus untuk diteliti, Minggu (26/1).
Tidak ada komentar